Sinar5news.com- Jakarta- Perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw bertepatan dgn haul guru besar TG.KH.Muhammad Zainudin Abd.Majid pendiri NWDI, NBDI, dan NW asal Pulau seribu menara Lombok NTB pahlawan nasional berlangsung sangat meriah hari Sabtu tgl 21 Oktober 2023.
Bertempat di pelataran lapangan pondok pesantren NW Jakarta dihadiri ribuan jamaah dari sekitar Jabodetabek, santri dan wali santri serta tamu undangan dari TNI dan Polri, tokoh masyarakat dan ulama serta pengurus NWDI dan NW Jakarta.
Rangkain acara haul di awali sholat magrib berjamaah dilanjutkan pembacaan thoriqoh wirid Nahdhatulwathon secara bersama di lapangan dilanjutkan sholat isya berjamaah. Bertindak selaku imam Tuanguru bajang Dr. KH.Marzuki, SQH.
Dalam sambutan atas nama pimpinan pondok TuanGuru KH.Suhaidi apresiasi atas kehadiran semua jamaah dari segala penjuru di Jabodetabek dan sedikit menceritakan kisah awal mula pesantren NW Jakarta berdiri.
” Berawal dari dana empat juta dari guru besar Tuanguru Kh.Hamzanwadi pondok yang luas ini berdiri dengan cara dicicil sampai kemarin baru bisa lunas karena di bantu bapak Prabowo, Ini bukan kampanye hanya tahaddus binnikmah. Karena tidak boleh kampanye di lembaga pendidikan”. Tutur beliau.
Lanjut beliau, ” lapangan yang kita duduki saat ini sebagian duitnya bersumber dari uang suci alam gaib. Ini tempat suci”. Ungkap Tuanguru benteng NWDI, NBDI dan NW ini.
Beliau selalu bicara kemaslahatan NWDI,NBDI dan NW. Nuansa kehidupan jamaah, abituren dan pencinta Maulana di Jakarta selalu dalam kebersamaan kompak utuh bersatu. Model kehidupan warga pencinta Maulana perlu dicontoh oleh warga besar NWDI, NBDI dan NW di tanah kelahirannya untuk senantiasa selalu damai kompak utuh bersatu. Silahkan berbeda baju, kendaraan, organisasi tapi tetap kompak utuh bersatu.
Seiring dengan Pandangan Samianto pengurus NWDI Jakarta Barat yang hadir dalam acara haul; ” Kehidupan warga Nahdiyyien model Jakarta ini adalah impian dan keinginan Guru Besar Maulana yang selalu menjaga kekompakan, keutuhan, kebersamaan. Itu kemudian di banyak isi wasiat dalam renungan masa beliau syarat dengan pesan moral, Budi kemuliaan untuk selalu kompak utuh bersatu. Jauhi perselisihan hindari permusuhan jaga persatuan untuk keutuhan Ummat dan NKRI harga mati”. Tuturnya.
Selesai acara semua jamaah haul langsung menyerbu semua sajian makanan yang disajikan panitia di semua sudut lapangan yang sudah disiapkan panitia. Menu tradisi Lombok pelecing dan ares hadir menghiasi meja makan. (red)