Ketum PBNW Ajak Warga NTB Tidak Berlebihan Tanggapi Perubahan Nama Bandara

Ketum PBNW Ajak Warga NTB Tidak Berlebihan Tanggapi Perubahan Nama Bandara

Sinar5news.com -Mataram – Surat Keputusan(SK) Menteri Perhubungan Nomor :1421 tentang perubahan nama Bandara Internasional Lombok (BIL) menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, ( BIZAM) membuat suhu politik di tengah masyarakat khususnya di Lombok Tengah sedikit memanas.
Hal ini disebabkan oleh adanya aksi sebagian warga Lombok Tengah yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menolak(GERAM) dan juga dipicu dugaan keterlibatan pimpinan daerah memerintahkan perangkat desa dan ASN menggelar aksi demo menolak pergantian nama bandara di kantor DPRD NTB, Mataram Senin(18/11/2019) lalu.

Menyikapi situasi ini, Ketua Umum PBNW Syaikhuna Tuan Guru Bajang KH Muhammad Zainuddin Atsani mengungkapkan bahwa soal pergantian nama bandara itu adalah domainnya pemerintah pusat karena mereka yang keluarkan SK. Tentunya sebagai warga NTB sangat bangga ada tokoh NTB yang diangkat menjadi pahlawan dan namanya diabadikan menjadi nama bandara.

“Mari kita bersikap bijak dalam melihat keinginan pemerintah menghargai jasa pahlawan, tidak perlu berlebihan menyikapi hal ini karena itu biasa terjadi di daerah lain di mana nama pahlawan nasionalnya dijadikan nama bandara,” Ungkap Cucu Pahlawan Nasional TGKH.Muhammad Zainuddin Abdul Majid ini, di Mataram, Selasa (19/11/2019).

Ia juga meminta kepada masyarakat NTB supaya menghargai ulama, apalagi ulama itu juga sebagai pahlawan yang telah berjuangan memerdekakan bangsa ini dan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa.

“Jangan tunjukan ego sektoral, tapi lihatlah maulanasyaikh itu sebagai pahlawan yang diakui negara. Jadi beliau bukan lagi milik masyarakat NTB, tapi milik bangsa dan seluruh rakyat Indonesia,” tandasnya.
Lanjut Rektor IAIH NW Lotim ini, janganlah dengan hal ini akan memecah belah persatuan kita sebagai anak bangsa, tapi jadikanlah momentum ini sebagai upaya meneguhkan sikap keutuhan berbangsa.
“Jangan mudah terprovokasi, mari kita perkuat ikatan persaudaraan wathoniyah sebagai bangsa yang mencintai nilai-nilai budaya lokal kita,” imbuhnya.

Katanya, semua aksi harusnya berangkat dari rasa nasionalisme dan kecintaan terhadap para pahlawan bangsa sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih sebagai warga negara yang menjunjung tinggi nasionalisme.
“Maulanasyaikh itu bukan milik NW saja tapi milik bangsa Indonesia. Dan kami siap mendukung dan mengawal pemerintah dalam pergantian nama bandara Lombok menjadi Bandar Internasional Zainuddin Abdul Madjid. Secepatnya Presiden Jokowi meresmikan nama bandara di Lombok dengan nama Pahlawan Nasional asal NTB,” pungkasnya.(Bul/ror)

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA