Perubahan adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup manusia, namun perubahan yang paling mendalam dan bermakna selalu dimulai dari dalam diri seseorang.
إِنَّ اللهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS Ar-Ra’d: 11).
Setiap individu memiliki potensi untuk berkembang, namun sering kali, potensi ini terhalang oleh ketakutan, kebiasaan lama, atau cara berpikir yang sudah usang.
Perubahan sejati bukanlah sesuatu yang instan; ia adalah proses yang bertahap dan membutuhkan komitmen. Ia dimulai dengan kesadaran—kesadaran akan kelemahan diri, pola pikir yang membatasi, dan kebiasaan yang tidak produktif. Dari kesadaran ini, seseorang dapat mulai melakukan introspeksi mendalam untuk memahami apa yang sebenarnya mereka inginkan dalam hidup dan apa yang perlu diubah untuk mencapainya.
Transformasi diri adalah perjalanan yang penuh tantangan, tetapi juga kaya akan pembelajaran. Ketika seseorang memutuskan untuk berubah, mereka harus berani keluar dari zona nyaman mereka. Zona nyaman sering kali memberikan ilusi keamanan, tetapi jika terus bertahan di dalamnya, seseorang mungkin kehilangan peluang untuk tumbuh dan berkembang. Misalnya, seseorang yang terbiasa dengan pola pikir pesimis mungkin merasa aman dengan ekspektasi rendah, tetapi pada saat yang sama, mereka membatasi diri dari potensi untuk meraih hal-hal besar. Dengan melatih pola pikir positif, membangun kebiasaan baru, dan membuka diri terhadap pengalaman baru, seseorang dapat mengubah hidup mereka…. selengkapnya baca disini 👇
Buletin Jum’at HAMZANWADI Edisi 213
Donasi ke Panti Asuhan Nahdlatul Wathan Jakarta melalui rekening resminya di – 32500 1002 159536 Bank BRI- atas nama PA.AS NAHDLATUL CQ SUHAIDI