BENCI YANG DI PERBOLEHKAN

BENCI YANG DI PERBOLEHKAN

Selama ini, orang menganggap bahwa benci itu merupakan suatu hal yang tidak diperbolehkan. Padahal pada faktanya, ada benci yang diperbolehkan.

Menurut Habib Husein Ja’far Al-Hadar dalam bukunya “Seni Merayu Tuhan”, ada beberapa perasaan benci yang diperbolehkan dalam agama, diantara:
1. Asalkan yang dibenci adalah sifat keburukan, bukan orang yang melakukan keburukan itu. Karena kita cinta kepada orangnya dan hanya benci keburukan nya, maka upaya kita untuk menjauhkan dia dari keburukan jangan sampai dengan cara yang hina, buruk, menyakiti, apalagi kasar.
2. Asalkan kebencian itu harus didasarkan karena Allah SWT. Dan bukan datang dari dorongan hawa nafsu. Habib Umar bin Hafidz pernah menerangkan bahwa “kemarahan dan kebencian yang seharusnya karena Allah, apabila dijadikan bukan karena Allah, maka justru akan menarik orang-orang tersebut keluar dari jalan Allah SWT.
3. Boleh benci asalkan tetap adil, sebagaimana perintah ( Q.S Al-maidah (5) :8) Jangan sampai kebencian membuat kita buta, sehingga berlaku zalim kepada yang dibenci.

Menurut saya, orang yang ada perasaan benci dalam dirinya pasti disebabkan oleh dorongan nafsu semata. Padahal kalau di pikir-pikir, tidak ada manfaatnya memiliki perasaan benci kepada orang lain, lebih-lebih kalau kita sesama muslim.

Oleh karena itu, beberapa pernyataan diatas telah menjelaskan kepada kita tentang perasaan benci yang diperbolehkan dalam agama. Semoga bisa kita terapkan dalam kehidupan, sehingga kita tidak lagi memiliki sifat pembenci. Perlu diingat bahwa, boleh benci asalkan kebencian itu tidak sampai memadamkan mata air cinta dalam hati kita. Karena manusia adalah makhluk penuh cinta dan disitulah fondasi kemanusiaan berada.

Penulis : (Santri Ma’had Al-Quran Fityanul Ulum Cinere)

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA