Sinar5news.com – Lotim – Kepergian Muhamma Nur,S.Ag,M.H menghadap Allah SWT menyisakan kesedihan bagi banyak kalangan baik dari rekan kerja Almarhum di Mahkamah Agung Republik Indonesia pada Dirjen Peradilan Agama RI maupun kalangan keluarga yang berada di Dusun Loang Tuna Desa Teros Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat(NTB).
Dari penelusuran Sinar5news.com sosok Muhammad Nur adalah sosok yang sopan,santun dan halus dalam berkata-kata serta tidak sombong, tapi sangat rendah hati dan seorang anak yang sangat bakti kepada kedua orang tuanya,serta cerdas dan pintar sejak dia kecil.

Menurut Ibu Rusnah yang juga keluarga dari Almarhum, yang sempat dijumpai Sinar5news.com dirumah duka Rabu(29/01/2020). Menuturkan bahwa almarhum kalau pulang kampung tidak pernah menceritakan prestasi dan keberhasilan dirantaoan. Almarhum selalu menunjukkan kesederhanaan dan sangat bakti kepada orangtuanya.
“Beliau ini sebenarnya sering sekali pulang, tapi sebentar-sebentar. Kadang- kadang datangnya malam besok paginya sudah berangkat lagi pulang ke Jakarta. Terakhir dia pulang bulan Desember 2019 kemaren, dan dia sempat berpesan kepada ibunya mengatakan Ibu Besok bulan Februari saya pulang dengan seluruh keluarga,” Kata Ibu Rusnah menuturkan.

Ibu rusnah juga menceritakan bahwa pada pulangnya yang dibulan desember kemaren, Almarhum membawa mangga 2 Dus untuk ibunya, padahal kalau kita pikir disini kan banyak mangga kenapa dia bawa mangga pulang dari Jakarta.
Hal yang sama juga diakui oleh teman sekelasnya dari semenjak SD dimana Muhammad Nur memang dikenal cerdas,pintar dan pandai bergaul. Sehingga setelah sekolah dipancor dengan prestasi yang membanggakan maka Muhammad Nur disekolahkan oleh Maulasyaikh ke Jawa.
Menurut penuturan masyarakat loang tuna Almarhum memang punya bakat untuk berdakwah karena waktu sekolah di pancor, Almarhum sudah mulai terbiasa untuk memberikan ceramah-ceramah. Tapi masyarakat setempat tidak tahu asal muaasalnya Muhammad Nur Muda tiba-tiba hilang dari kampungnya dan melanjutkan study yang menurut tetangganya yang bernama Aman hanya dia tahu belajar ke Jawa,
“Sungguh saya baru kali ini tahu bahwa Muhammad Nur ini adalah seorang pejabat, tadi malam saya tahu pas Jenazahnya yang dating jam 00.30 wita dikawal oleh orang-orang Polda. Lalu saya bertanya jadi apa dia? Dan saya dikasih tahu ternya Almarhum adalah pejabat di Mahkamah Agung RI,” Tutur Aman yang memang rumahnya bersebelahan dengan Almarhum.
Aman juga mengakui Almarhum Muhammad Nur,S.Ag,M.H adalah orang yang baik terhadap masyarakat dikampung kelahirannya, dan beliau orang yang tidak sombong tapi rendah hati, dan sangat bakti kepada orang tuanya.
“Tapi yang saya herankan selama dia pulang kampung dia tidak pernah menceritakan dimana dia kerja. Kalau orang lain kan pasti dia cerita dimana dia kerja kalau pulang kampung. Tapi beliau ini sama sekali tidak pernah dia cerita, dan kalau beliau pulang biasa-biasa saja, pakaiannya biasa dan selalu pakai sarung, jarang dia pakai celana,” Tutur Aman Tetangga Almarhum.
Aman juga menceritakan bahwa semua apa saja yang menjadi persiapan acara pemakaman dilakukan oleh orang-orang kantor, yang dia sendiri tidak tahu dari kantor mana yang datang bekerja itu.

Dalam acara pemakaman Almarhum Muhammad Nur,S.Ag,MH juga dihadiri Ketua Pengadian Tinggi Nusa Tenggara Barat(NTB) Dr.H.Kresna Menon,SH,M.HUM. bersama jajaran, Ketua Pengadilan Agama Selong bersama jajaran serta sahabat,kerabat dan semua keluarga dari Almarhum.(Bul)