KHUTBAH JUMAT EDISI, 19 JUNI 2020 TETAP SEMANGAT BEKERJA WALAUPUN MASIH PANDEMI

KHUTBAH JUMAT EDISI, 19 JUNI 2020 TETAP SEMANGAT BEKERJA WALAUPUN MASIH PANDEMI

بِسْمِ اللهِ وَبـِحَمْدِهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَلْحَمْدُ ِللهِ وَكَفٰى ، وَسَلاَمٌ عَلٰى عِبَادِهِ الَّذِيْنَ اصْطَفٰى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلا ّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ.

اَللهُمّ صَلِّ وَسَلّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ, اُوْصِيْكُمْ وَاَيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فىِ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

اَللّٰهُمَّ اَصْلِحْ اُمَّةَ مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَفَرِّجْ عَنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَارْحَمْ اُمَّةَ مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَانْشُرْ وَاحْفَظْ نـَهْضَةَ الْوَطَنِ فِى الْعَالَمِيْنَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اَمَّا بَعْدُ.

Kaum muslimin sidang jumat yang berbahagia, rahimakullah.

Puji dan syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah Robbul’izzati, pada kesempatan Jumat ini kita dapat melaksanakan kewajiban kita sebagai seorang muslim yaitu shalat Jumat secara berjamaah di masjid yang kita cintai ini. Shalawat dan salam marilah kita sampaikan kepada uswatun hasanah kita yaitu baginda nabi besar Muhammad SAW. Juga kepada segenap keluarga dan sahabatnya, semoga kelak di hari kiyamat, kita semua yang hadir di masjid ini mendapatkan syafaat dari beliau. Aamiin yaa Robbal ‘aalimiin.

Mengawali khutbah singkat pada kesempatan ini, sebagaimana biasa khatib berwasiat kepada diri saya dan kepada seluruh jamaah, marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa yaitu melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Kaum muslimin sidang jamaah jumat yang berbahagia, rahimakullah.

Bekerja adalah suatu usaha untuk mendapatkan penghasilan demi mencukupi kebutuhan sehari-hari selama hidup di dunia. Walaupun saat masih dalam suasana pandemi covid 19, kita tetap semangat bekerja. Tentu dengan memperhatikan protocol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, diantaranya selalu menggunakan masker, sering cuci tangan dengan sabun dan jaga jarak aman. Semua ini kita lakukan agar kita terhindar dan selamat dari terjangkitnya virus corona.

Bekerja itu adalah sesuatu yang mulia dan diperintahkan dalam agama Islam. Islam tidak menginginkan umatnya hidup dalam pengangguran. Allah itu Maha Kaya membentangkan segala macam karunia di alam dunia. Apalagi kita tinggal di Indonesia dengan sumber kekayaan alam berlimpah ruah, mulai dari emas, batu bara, minyak, buah-buahan, ikan, sayur-sayuran, mutiara, pasir dan lain sebagainya. Semestinya tidak ada warga yang miskin dan melarat kalau semua berjuang untuk mendapatkan berbagai macam rizki di Indonesia.

Kuncinya ada pada kesungguhan diri kita, apakah kita mau mendapatkan bagian rizki dari Allah atau kita tidak mendapatkan apa-apa sama sekali. Tentu kalau kita ingin mendapatkan rizki, kita kerahkan segenap kemampuan kita untuk mencari rizki sebanyak mungkin dimanapun adanya.

Kita bisa melihat orang-orang disekitar kita, bagi mereka yang peras keringat banting tulang, selalu mendapatkan rizki untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Masalah besar kecilnya pendapatan, itu terserah izin dan kehendak dari Allah. Yang penting kita terus berikhtiar mencari rizki selama hidup di dunia.

Ada orang yang tidak puas bekerja di Indonesia, karena dipandang standar upah/gaji terlalu rendah, sementara kebutuhan hidup makin membengkak, akhirnya mereka merantau keluar negeri. Banyak juga yang sukses, dimana dari hasil kerja tersebut, mereka bisa menyekolahkan anak-anak mereka hingga sarjana. Ada yang membangun masjid, ada yang membangun pondok pesantren, ada yang membangun tempat-tempat usaha, dan lain sebagainya. Itulah berkah dari orang yang giat bekerja, selalu ada saja rizki yang didapatkan setiap hari.

Kaum muslimin sidang jumat yang berbahagia rahimakumullah.

Ada beberapa tips yang mesti kita ketahui, agar kita selalu semangat dalam bekerja:

Pertama, bekerja itu adalah bagian dari perintah agama, hal ini disebutkan dalam Al Quran suarat At Taubah 9:105. Orang yang malas bekerja berarti telah mengingkari perintah Allah sebagaimana disebutkan dalam ayat tersebut.

وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. At Taubah 9:105)

Kedua, niatkanlah bekerja adalah bagian ibadah harian untuk mendapatkan pahala yang besar dari Allah Ta’ala. Inilah diantara faktor penting seseorang bekerja, sehingga selalu termotivasi dan semangat dalam bekerja.

Ketiga, bekerjalah sesuai bidang kemampuan/keahlian yang dimiliki. Sedapat mungkin kita bekerja sesuai kemampuan dan keahlian yang dimiliki, agar benar-benar pekerjaan tersebut dinikmati karena adanya korelasi antara kemampuan dan pekerjaan.

Keempat, ingatlah tujuan dalam bekerja. Disamping untuk beribadah juga untuk memenuhi kebutuhan diri, keluarga, anak dan istri. Sehingga akan tercukupi semua keinginan, harapan dan cita-cita.

Kelima, dalam bekerja lakukan berbagai kreativitas dan inovasi sehingga tidak mudah jenuh dalam melakukan pekerjaan.

Keenam, jika dirasa pekerjaan terlalu berat, jangan memaksakan diri, istirahatlah sejenak untuk berpikir bagaimana bisa menyelesaikan pekerjaan ini. Mungkin bisa menggunakan alat tertentu atau berkonsultasi kepada orang lain yang dipandang mampu membantu pekerjaan kita.

Ketujuh, lakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan yang kita lakukan. Dengan mengevaluasi, akan diketahui kelemahan dan kekurangan yang ada, sehingga muncul keinginan untuk terus memperbaiki kinerja kita demi peningkatan kualitas hasil pekerjaan.

Kedelapan, berdoalah sebanyak-banyaknya melalui shalat dhuha, agar Allah berkenan memberi rizki dari segala arah yang tidak terduga (min haitsu laa yahtasib).

Demikian khutbah Jumat yang bisa khatib sampaikan, semoga menjadi tambahan ilmu dan dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ ِللهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ. وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله وَ اعْلَمُوْا اَنَّ الله يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُوْرِ وَ يَكْرَهُ سَفَاسِفَهَا يُحِبُّ مِنْ عِبَادِهِ اَنْ يَّكُوْنُوْا فِى تَكْمِيْلِ اِسْلَامِهِ وَ اِيْمَانِهِ وَ اِنَّهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفَاسِقِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ ذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا. رَبَّنَا اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ, اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَ اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ .

Jakarta, 26 Syawwal 1441 H/18 Juni 2020 M

Penulis : Marolah Abu Akrom

Baca Selanjutnya

DARI PENULIS

BERITA TERKAIT

IKLAN

TERBANYAK DIBACA

BACA JUGA