Perbedaannya sangatlah nyata dipandang oleh kasat mata. Kecintaan dunia hanya penuh dengan nafsu semata, tapi kecintaan kepada Allah SWT adalah kecintaan yang sebanar-benarnya cinta.
Dunia yang sedang kita nikmati saat ini hanyalah sebagian kecil dari nikmat yang telah Allah SWT suguhkan untuk makhluk ciptaannya terutama manusia. Kecintaan manusia terhadap dunia sudah menjadi bagian cerita yang selalu menghiasi perjalanan kehidupannya.
Dunia tempat persinggahan manusia sementara. Oleh karena itu, manusia diperintah untuk senantiasa mempersiakan bekal untuk kehidupan yang abadi dan kekal di dalamnya. Barangsiapa mengaku dapat menggabungkan dua cinta dalam hatinya, cinta kepada dunia sekaligus cinta kepada Allah SWT, maka dia telah berdusta. (Imam Syafi´i) Bahagia dunia adalah harapan semua manusia, karena dunia ini tempat manusia menjalani persiapan untuk kehidupan berikutnya. Namun hanya sedikit orang yang benar-benar memahaminya.
Kecendrungan manusia mencintai dunia terkadang dapat melebihi kecintaannya terhadap Allah SWT. Padahal, kecintaan kepada Allah SWT jauh lebih nikmat daripada kecintaan dunia yang hanya bersifat sementara. ´´Dunia hanya tempat permainan semata, barangsiapa mengikuti aturan permainannya tanpa melanggar ketentuan yang telah ditetapkanNya, maka ia akan selamat dan menjadi pemenangnya“. Begitupun sebaliknya, ketika aturan dan ketentuanNya diabaikan, maka kekalahan dan kerugianlah yang akan kita dapatkan.
Mudah-mudahan Allah SWT jadikan kita sebagai hamba-hambaNya yang dapat memenuhi kecintaan terhadap dunia dengan tidak melebihi kecintaan kita kepada Allah SWT. Dunia boleh dicari, namun Allah SWT jangan ditinggal lari.
Uje
Selasa, 11 Shafar 1442 H / 29 September 2020
