Sinar5news.com – Lombok Timur – Kapolres Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) AKBP. Hery Indra Cahyono,S.IK,SH,MH menjadi narasumber pada acara Dialog Publik yang diselenggarakan Prodi KPI(Komunikasi dan Penyiaran Islam) FDK (Fakultas Dakwah dan Komunikasi) IAIH(Institut Agama Islam Hamzanwadi) Pancor. Dengan mengambil tema “Antara Penegak Hukum Viral di Media Sosial Untuk Mengembalikan Kepercayaan Publik Kepada Polri”. Rabu (30/11/2022).
Dialog Publik itu diselenggarakan untuk memberikan pemahaman tentang citra atau nama baik polri dan tugas maupun fungsi polri. Bertempat di Aula Kampus IAIH Pancor, kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor 1 IAIH Pancor Heri Hadi Saputra, M. Pd., Wakil Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Muhamad Marzuki, MT. Kaprodi KPI FDK IAIH Pancor Daeng Sani Ferdiansyah, M. Sos., dosen, perwakilan OKP, dan perwakilan siswa/i.
Ketua Panitia M. Zainuurrain menjelaskan bahwa melihat kasus beberapa bulan atau tahun ini nama baik polri tercoreng akibat beberapa kasus, seperti kasus sambo, kanjuruan, dan oknum kepolisian menggunakan narkoba. Tentu ini membuat nama baik polri tercoreng.
“Dari kasus yang terjadi saat ini, maka kami dari Prodi KPI FDK IAIH Pancor mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama memahami tugas dan fungsi polri dan menjaga nama baik polri” ungkap M.Zainnurrain.
Sementara itu, Kapolres Lombok Timur Hery Indra Cahyono, S.H., S.I.K., M.H dalam pemaparannya menyampaikan Polri sendiri sudah punya program yang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan presisi, yaitu dengan cara melakukan perbaikan Sumber Daya Manusia dan pelayanan kepada masyarakat, baik dalam kebijakan hukum maupun pembinaan.
“Kami akan mengupayakan peningkatan citra polri di mata masyarakat, sehingga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri bisa kembali seperti semula. Selain itu, pendekatan terhadap masyarakat akan terus ditingkatkan, agar ketertiban masyarakat tetap berjalan dengan baik. Arahan dan penindakan kepada anggota kepolisian akan tetap dijalankan, sehingga anggota polisi bisa bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku,” terang Kapolres.
Disisi lain Kaprodi KPI FDK IAIH Pancor Daeng Sani Ferdiansyah, M. Sos. menjelaskan dari kasus tercorengnya nama baik polri hari-hari ini mengharapkan ada resep positif terhadap masyarakat, sehingga masyarakat bisa memahami permasalahan dari Polri tersebut. Bukan hanya bagaimana masyarakat melihat Oknum-oknum Polri tersebut.
“Melalui kegiatan ini, Kapolres bisa memberikan nasehat dan arahan terhadap masyarakat melalui adik-adik yang hadir dalam acara dialog publik ini, sehingga persepsi masyarakat terhadap nama baik Polri tetap terjaga dan Prodi KPI FDK IAIH Pancor siap menjaga nama baik kepolisian bagaimanapun caranya, melalui sistem kerja sama antara Prodi KPI FDK IAIH Pancor dengan Polres Lombok Timur”. Ujarnya.
Demikian halnya yang disampaikan, Wakil Rektor 1 Heri Hadi Saputra menjelaskan, saat ini instansi kepolisian masih mendapatkan ujian, sehingga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri masih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Untuk mengembalikan kepercayaan publik, polri harus bisa berbenah dan menuntaskan permasalahan yang sedang dialami, sehingga polri bisa memulihkan kepercayaan publik seperti semula,”harapnya.
Lanjutnya, media sosial cukup berdampak terhadap proses penegak hukum, Mahasiswa IAI Hamzanwadi Pancor diminta aktif dalam melawan berita bohong yang tidak baik untuk dikonsumsi oleh publik. Selain itu, mahasiswa juga harus memiliki literasi yang baik, sehingga penilaian terhadap penegak hukum maupun pemerintah bisa kembali lebih baik.
Di tempat yang sama Wakil Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi menyampaikan melalui kegiatan ini Prodi KPI FDK IAIH Pancor bisa berkontribusi untuk menjaga nama baik Polri dan Prodi KPI FDK IAIH Pancor bisa membangun kerjasama seluas-luasnya dengan pemerintah maupun lembaga-lembaga lainnya.
“Setelah kegiatan ini berakhir diharapkan adanya tindak lanjut yang dilakukan oleh Prodi KPI FDK IAIH Pancor dalam menjaga nama baik dari polri dan membantu mensukseskan kegiatan-kegiatan Polres Lombok Timur melalui kerjasama antara Prodi KPI FDK IAIH Pancor dengan Polres Lombok Timur,”ujarnya.
Sebagaimana diketahui bahwa menjaga nama baik Polri dibutuhkan kesadaran dari Polri dan semua elemen masyarakat serta masyarakat bisa paham permasalahan Polri serta tugas dan fungsi dari Polri. Jika tidak ada kesadaran dan pemahaman maka kepercayaan publik terhadap polri tidak ada sama sekali.(red)