Seperti sejarah masuknya Islam di Nusantara yang banyak versi, begitu pula dengan sejarah masuknya Islam di tanah Betawi. Tidak ada pendapat yang sama tentang kapan Islam mulai masuk untuk mengawali perkembangannya di wilayah ini.
Menurut Abdul Aziz, Islam masuk ke tanah Betawi pada saat Fatahillah (Fadhillah Khan) menyerbu Sunda Kelapa untuk menghapuskan pendudukan Portugis, tepatnya pada tanggal 22 Juni 1527. Versi lain menyebutkan bahwa pada tanggal 22 Juni 1527 Fatahillah telah menguasai Sunda Kalapa dan memberikan nama “Jayakarta” yang berarti “kemenangan murni”. Nama tersebut terinspirasi dari dari ayat al-Qur’an surat al-Fatah ayat 1.
Menurut Ridwan Saidi, Islam masuk pertama kali di tanah Betawi berawal dari kedatangan Syekh Hasanudin yang kemudian dikenal dengan nama Syekh Quro, seorang ulama yang berasal dari Kamboja pada tahun 1409. Menurut versi lain, Ridwan Saidi berpendapat bahwa Islam sudah masuk di Nusa Kalapa (Sunda Kelapa) sejak dimulai dengan berdirinya Pesantren Quro di Tanjung Pura, Karawang yang didirikan oleh Syekh Hasanudin dari Cempa tahun 1491 M atau tahun ke-9 kekusaan Prabu Siliwangi.
Lebih lanjut Ridwan berpendapat bahwa proses islamisasi dalam koridor Istana Pajajaran dan masyarakat Pakuan dan Nusa Kalapa telah berlansung dari masa kekuasaan Prabu Wastukancana (sebelum Prabu Siliwangi) dan mengalami peningkatan pada masa Prabu Siliwangi dan penggantinya Prabu Surawisesa.
21 November 2020
Hipzon Putra Azma