Dunia Islam selalu memiliki ulama-ulama yang handal dan penuh akan kekayaan intelektual, akan tetapi begitulah adanya silih berganti kehidupan ilmu-ilmu tersebut diangkat oleh Allah swt. melalui mewafatkan para ulamanya. Ini menjadi sebuah ujian dan tantangan dalam satu waktu, karena keilmuan dalam dunia keislaman harus terus eksis demi terwujudnya Islam segala zaman atau apa yang diistilahkan dengan Islām sālihun likulli zamān wa makān.
Seorang Ulama kebanggaan umat Islam syekh Prof. Dr. Nuruddin ‘Itr telah berpulang ke rahmatullah pada hari Rabu, 23 September 2020 M. dalam rentan usia kurang lebih 83 tahun. Jasa karya dan karsanya untuk umat Islam akan selalu dikenang dan menjadi bahan bahasan kajian keislaman dari masa ke masa, berikut sedikit biografi singkat tentang beliau.
Beliau dilahirkan di kota Halab, Suriah pada tahun 1937 M. pada sebuah keluarga yang dikenal dengan limpahan keilmuan dan kebajikan. Ayahnya Haji Muhammad ‘Itr adalah termasuk murid al-‘alamah al-‘arifubillah Muhammad Najib Sirajuddin ra., beliau adalah seorang yang alim dan seorang pendidik yang hebat, kelahirannya memang sudah dinadzarkan untuk berkhidmat pada agama Allah swt. dan telah dipersiapkan sebab-sebab untuk sampai ke tahap itu, maka Allah swt. memudahkan dan menyempurnakan hal tersebut dengan kelembutan dan kemurahannya.
Beliau belajar di Madrasah Tsanawiyah as-Syariyyah (setara dengan sekolah menengah atas atau madrasah aliyah kalau di Indonesia) dan dikenal dengan keunggulannya dalam segi keilmuan dan realisasi dari ilmu tersebut pada masanya. Beliau tamat dari madrasah tersebut pada tahun 1954 M. dengan mendapat predikat nomor 1, kemudian beliau setelah itu beliau langsung melanjutkan studinya ke Universitas al-Azhar di Mesir, beliau mendapat sarjana License pada tahun 1959 M.
Beliau mengais keilmuan pada guru yang kompeten dari syekh-syekh al-Azhar dan para ilmuannya, diantaranya adalah Syekh Mustafa Mujahid, Syekh Muhammad Muhammad Samahi, Syekh Abdul Wahab al-Bahiri, Syekh Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid, dan lain-lain, semoga Allah swt. merahmati mereka semua dan meninggikan derajatnya. Yang paling berpengaruh dalam memformulakan keilmuan adalah Syekh Abdullah Sirajuddin al-Husainiy, seorang ahli hadits dan tafsir. Syekh Nurudin ‘Itr adalah keponakan dari syekh Abdullah Sirajuddin, kemudian dia menikahkan Syekh Nurudin dengan anak perempuannya (maka hubungannya semakin kuat dari segi keluarga, disamping menjadi paman beliau juga menjadi mertua dari syekh Nuruddin).
Pada tahun 1964 M. beliau mendapatkan gelar doktor pada jurusan tafsir dan hadits dengan predikat summa cumlaude di Universitas yang sama (al-Azhar), desertasi yang beliau ajukan adalah Formulasi Imam Tirmizdi pada Jami’nya dan Perbandingan antara Hal Tersebut dengan Sahihain, desertasi tersebut terhitung menjadi karya yang unik dan luar biasa dari segi kandungan dan manhajnya, formula yang dibuat pada pemberian bab dan modenya sangat luar biasa yang bahkan menjadi acuan banyak para peneliti pada bidang manahij al-muhadditsin.
Setelah menyelesaikan gelar doktornya beliau kembali ke Suriah, disana beliau mengajar pada madrasah aliyah dengan rentang waktu yang singkat kemudian setelah itu ditunjuk menjadi dosen untuk mata kuliah hadits dan tafsir di fakultas adab pada 2 universitas yaitu Universitas Damaskus dan Universitas Halab, begitupula beliau mengajar di banyak Universitas Arab dan Islam dalam rentan waktu yang singkat dan selain itu juga di masjid-masjid. Oleh karenanya banyak terlahir para guru dan ulama handal dari hasil didikannya.
Karyanya sampai sekitar 50 buah, baik itu tahqiq atau tulisan langsung, bukunya yang terkenal adalah Manhaj Kritik dalam Ilmu Hadits, terhitung sebagai karya masa pembaharuan dalam ilmu mustalah hadits setelah masa syekhul Islam Ibnu Hajar al-Asqalani.
Bukunya yang berjudul I’lamul Anām terhitung sebagai karya berharga pada bidang hadits tahlili, memberikan bentuk baru dalam menjelaskan bagaimana para ahli fikih mengambil hukum yang berbeda dari satu nash yang sama. Buku-bukunya yang lain dicirikan dengan inovasi dari segi pemberian bab, mengonsentrasikan pada informasi-informasi khusus degan jelasnya bagi para ahli-ahli dalam bidangnya pada masa ini. Banyak karya-karyanya dijadikan modul kuliah atau muqarar pada banyak universitas, seperti universitas Damaskus, universitas al-Azhar, dan lain sebagainya.
Karyanya yang lain adalah ulūmul quran al-karīm, muhadarāt fi tafsīr Alquran al-karim, tafsīr suratil fatihah fi dhoui sunnah an-nabawiyah wa funūn al-lughah wal balaghah al-arabiyah, Alquranul karīm wa dirasāt al-adabiyah, ayātul ahkām tafsīr wa isthinbath, ushūl jarah wa ta’dīl, mu’jamul mustalahāt al-hadītsiyyah, al-mu’amalāt al-mashrafiyyah wa ar-ribawiyah wa ‘ilājuhā fil islām, al-hajju wal ‘umrah fi fiqhil islāmi, mādzā ‘anil mar’ah, al-ittijāhatul ‘ammah lil ijtihāt wa makāntul hadīts al-ahādi as-shahīh fīhā, fikrul muslim wa tahaddiyāt al-alfiyyatil tsaditsah dan lain sebagainya.
Sumber: Majalah Elektronik al-Mugtama Kwait, Syiria News Agency, dan Association of Muslim Scholars in Iraq.
Penerjemah: Wahyudi Maulana Hilmy