Sinar5news.com- Bekasi- Polemik kisruh yang terjadi di pelataran Summarecon mall antara satpam dengan kurir pengiriman paket yang melintas di wilayah Summarecon memancing anggota ormas FBR khususnya gardu 095 Satria Marga Mulia berkumpul memenuhi sekitar area kejadian.
Bermula dari salah satu warga bangsa yang berprofesi kurir pengiriman paket barang yang lewat melintas di wilayah Summarecon dengan membawa bendera Palestina yang langsung dicegah oleh satpam. Sontak sang kurir tidak terima teguran satpam tesebut karena bendera itu terpasang sebagai simbul solidaritas atas agresi kekejaman Israel di Palestina dan jalur Gaza yang sedang marak di kibarkan oleh dunia.
Atas kejadian salah paham ini dimana satpam juga melaksanakan tugas SOP perusahaan menegakkan aturan, sementara warga bangsa yang kebetulan berprofesi kurir ini melimpahkan kegeraman atas kejahatan Israel. Atas kisruh ini menjadikan Wakil Direktur Ganesha Andi Firman yang juga Bendum FBR kota Bekasi angkat bicara.
” Kondisi ini harus dapat dipahami bersama oleh semua warga bangsa terutama Summarecon bahwa ini adalah Indonesia negara muslim terbesar di dunia. Wajar kemudian jika warga Indonesia dari kalangan mana saja yang sedang menyuarakan kemerdekaan Palestina dengan membawa atau mengibarkan bendera Palestina agar tidak dinilai aneh oleh semua pihak. Karena dunia sedang menyuarakan hal yang sama terlebih Indonesia sejak Soekarna konsisten menyuarakan Palestina merdeka sampai sekarang”. Ungkapnya.
Tokoh muda penggerak pendidikan di kota bekasi ini apresiasi terhadap kecepatan aparat kepolisian yang turun ke lokasi menengahi kedua belah pihak.
” Mengingat semua sudah saling minta maaf terutama satpam atas kekeliruannya agar semua dapat mengerem diri untuk tidak melakukan perbuatan anarkis karena semua sudah diserahkan dan ditangani aparatur berwenang. Begitu juga dengan Summarecon agar tidak anti perjuangan Palestina karena ini Nusantara negri Pancasila harus menghormati budaya nilai tradisi kemanusiaan yang berlaku di bumi Indonesia”. Jelasnya.
Suasana kejadian terkendali aman damai kondusif. ” Atas kejadian ini sebagai pelajaran bagi semua terutama manajemen aparatur Summarecon maupun masyarakat ormas yang lain untuk mengedepankan dialog yang bermartabat musyawarah mufakat di kemudian hari”. Terang Firman.