Penulis: Dr. H. Al Kusaeri, M.Pd
✍️ Pembina Pramuka UIN Mataram / Dosen UIN Mataram
Sinar5news.com – Simbol merupakan tanda yang dapat menjelaskan sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkret dan familiar. Melalui satu simbol atau tanda kita dapat memahami makna yang terdapat di dalamnya. Selain itu, simbol atau tanda dapat menunjukkan kepada orang lain akan eksistensi satu hal tertentu.
Gerakan Pramuka dalam proses pendidikannya menggunakan sistem tanda kecakapan untuk menunjukkan eksistensi atau pencapaian yang sudah di raih oleh peserta didiknya. Dengan demikian Symnolic Framework dalam pendidikan kepramukaan menjadi alat untuk media pendidikan guna memberikan reward pada peserta didik yang telah mencapi prestasi atau menguasai keterampilan tertentu.
Simbolic framework dalam sistem pendidikan kegiatan kepanduan atau gerakakan pramuka digunakan untuk membangun kapasitas alami peserta didik dalam berimajinasi, menjelajah, dan berbagai pengembangan potensi lainnya. A Syimbolic faramework dalam gerakan pramuka diimplementasikan sebagai tanda kecakapan yang menjadi salah satu prinsip pendidikan kepramukaan.
Hal tersebut bertujuan untuk: pertama, menstimulasi pengembangan suluruh kapasitas peserta didik pada semua dimensi yang terdapat pada setiap individu, yaitu dimensi spritual, psikologis, humanis, dan lain sebagianya. Ini ditujukan agar setiap peserta didik berkembang seluruh potensi yang dimilikinya.
Kedua, sistem tanda kecakapan bertujuan untuk memgidentifikasi secara langsung perkembangan peserta didik dengam tetap menjunjung tinggi nilai kepramukaan. Ini dimaksudkan, bahwa penggunaan tanda kecakapan yang digunakan oleh peserta didik yang berhak menggunakan menunjukkan bahwa memiliki potensi lebih dari anggota lainnya, sehingga dalam kesehariannya pembina dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi capaian yang sudah dipenuhi oleh setiap anggota pramuka dengan anggota lainnya.
Ketiga, tanda kecakapan dalam pendidikan kepramukaan dapat menstimulus sense identitas peserta didik. Yang bermaksud bahwa setiap anggota pramuka yang sudah memenuhi satu kecakapan tertentu akan terus dapat memahami kemampuan dirinya. Tanda kecakapan yang digunakan akan mengingatkan akan perkembangam dirinya sehingga menstimulus dirinya untuk terus berkembang sampai dia mengenal jati dirinya atau segala potensi yang dimilikinya.
Keempat, tanda kecakapan sebagai prinsip pendidikan kepramukaan dapat menstimulus peserta didik untuk terus menguatkan kekompakan antar anggota serta tumbuhnya kepedulian untuk berkembang secara bersama. Ini bermaksud, tanda kecakapan yang digunakan oleh anggota pramuka juga dapat menstimulus anggota lain untuk meraihnya. Dengan demikian, akan terbangun kerjasama dan komunikasi yang baik antar anggota untuk dapat dicapainya secara bersama.
Kursus Pramuka Mahir Dasar yang dilaksanakan oleh kwartir ranting sandubaya juga membekali peserta kursus dengan pemahaman tentang tanda kecakapan dalam gerakan pramuka yang di sampailan oleh Pelatih Syahrina. Pada kesempatan tersebut pelatih menjelaskan secara rinci tentang Tanda Kecakapan yang terdiri dari Tanda Kecakapan Umum (TKU), Tanda Kecakapan Khusus (TKK), dan Tanda Kecakapan untuk Pramuka Garuda (TPG).
Setiap anggota pramuka yang telah dikukuhkan pada satuan tingkat maka akan berhak menggunakam tanda kecakapan umum (TKU). Sementara, tanda kecakapan khusus diperuntukkan bagi peserta didik yang telah menguasi satu keterampilan dari seluruh materi/keterampilan kepramukaan yang wajib dimiliki oleh setiap anggota pramuka. Setiap satu capian prestasi yang diuji oleh pembina/ahli sebelum secara resmi diberikan hak menggunakan tanda kecakapan.
Proses pendidikan pramuka dengan menggunakan sistem tanda kecakapan menjadi salah satu metode atau pendekatan pendidikan dengam semangat menghargai setiap kemampuam peserta didiknya. Dimana, anggota pramuka yang memiliki keunggulan dalam bidang tertentu diberikan penghargaan untuk terus menumbuhkembangkan potensi atau bakatnya dalam menguasi seluruh keterampilan kepramukaan.
